Setelah melintasi deretan sabana di
pegunungan Yang barat, berlelah mengejar puncak Argopuro, Apakah engkau masih
berpikir untuk kembali mendaki.??? Setelah kedinginan di lintasan baderan,
berlapar-haus di danau Taman hidup, apakah engkau masih belum kapok berwisata ke
gunung? Jika jawabanmu adalah iya, maka dengarlah ini ajakanku untukmu.!!

Setelah seharian berjalan, maka kita
akan disambut monyet berekor panjang di Plawangan Sembalun. Dimalam pertama
ini, kita beristrahat lebih cepat. Kita harus lebih mempersipakn fisik karna
subuhnya akan kita tapaki medan berpasir menuju puncak 3726 mdpl. Perjalanan subuh kita
harus lebih cepat, tapi bukan berarti aku mengajak berlomba. Nanti
Akan aku sipakan lengan ini untuk peganganmu sesekali. Bersama kita kejar Sunrise
di singgah sana Dewi Anjani.
Menjelang siang kita akan turun ke
permandian air panas. Disana kita merendamkan diri dalam kolam alam. Biarlah
lelah siang itu luluh dalam hangatnya air. Jika masih ada waktu, kita kan
kunjungi goa susu dengan jalan jongkok. Semoga kesombongan diri kita ikut
menunduk di pintu masuknya.
Selanjutnya kita akan habiskan
sisah lelah dari puncak di pinggiran danau Segara Anakan. Hanya ada tenda 2x2 m
dan matras aluminium di malam ini. Tak ada fasilitas hotel berbintang seperti di kota.
Dan tentunya kita juga tak butuh fasilitas mewah itu. karna dalam sleeping bag
sederhana kita akan terlelap indah dibawah gugusan berjuta bintang dari galaksi
bimasakti.
Pagi berikutnya kita akan
berjalan-jalan santai di pinggiran danau sembari melihat lava yang keluar dari
gunung Barujari. aku akan memancing disana dan kau duduk disampingku menunggu
hasil pancingan yang nantinya akan kau bakar untuk santap malam. Dalam gelap
kita nyalakan api unggun untuk melawan sengatan dingin. Kita tuntaskan malam
terakhir di Rinjani dengan cerita mengenai rencana-rencana masa depan. Tak ada
bosan disana, sebab canda tawa akan terselip bersama alur cerita. Tapi kita
juga harus sadar kalau alarm tidur sudah berbunyi maka kita harus bergegas istirahat untuk kepulangan besok karena pulang adalah tujuan akhir pendakian
kita.Kita akan terbangun dengan semangat dan kondisi tubuh yang lebih fit. Jalur
Senaru sudah meenunggu kita. Jurang dan hutan harus kita lewati sebelum sampai
dirumah masing-masing untuk melanjutkan masa depan.
Ah, Mimpi melihat Danau segara anak
dari puncak Rinjani sepertinya begitu indah. Hingga akhirnya aku tersadar kalau
namaku tak ada dalam rencana hidupmu. Biarlah, aku sudah siapkan diri untuk
melihat yang ada. Mimpiku kian nyata tak berdaya. Tapi sebelum mimpi itu
betul-betul hilang, aku masih ingin mendaki bersamamu. Demi sepenggal asa itu,
aku siap memenuhi mimpimu, Seperti yang kau meminta, mengantarmu ke Semeru di
Awal mei yang akan datang.
Mungkin kita akan berjalan
melambat, sebab lelah sudah mulai mengintai di tambah dengan perut yang sudah
terisi. Menaiki tanjakan cinta, kita akan banyak berdiam. Bukan karna menyebut orang yang kita cintai, tapi debu ditanjakan itu sudah seperti polusi udara
dikota besar. Dan bisa saja debu-debu itu akan masuk kedalam mulut jjika kita
berbicara. Dibalik bukit yang berbetuk love itu kita akan disapa oro-oro ombo
dengan mekar bunganya berwarna ungu. Disinilah kita akan banyak mengambil foto,
dan melihat puncak mahameru. Tanjakan selanjutnya tak lagi memberatkan hingga
kita mencapai kali mati. Sore itu kita akan langsung menyiapkan makan malam,
dan sebelum jam9 kita hars sudah tidur. Mengistrahatkan fisik untuk muncak
dinihari.
Jam12 kita harus sudah terbangun,
menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk ke puncak mahameru. Tanjakan berpasir
telah menunggu, teknik maju dua langkah dan mundur satu langkah akan menguji
nyali kita. Pagi itu kita akan menunggu sunrise diatas samudra awan. Disebelah
selatan Mahameru, kita akan menyaksikan letusan jonggring saloka setiap 30
menit. Tentunya kita juga tidak lupa berselfi di puncak tertingi jawa itu. Jam9
kita harus sudah turun sebelum asap beracun menuju utara puncak Mahameru. Kita
akan segera kemasi semua perlengkapan dan Menuju danau Ranu kumbolo.
Burung belibis akan menemani sore
kita di danau yang sdh mulai tercemar. Dibawa tanjakan cinta kita akan bermalam.
Tak perlu ada api unggun disana, sebab akan ada banyak tenda dan lampu
dipinggiranya. Kita habiskan malam ini dengan cerita-cerita masa depan yang tak
bisa kita lakukan di segara anakan. Esok pagi kita akan berkeliling sebentar
dipinggiran danau sebelum akhirnya pulang. Ya,pulang untuk melanjuttkan mimpi-mimpi kita yang
lain.
Salam lestari…!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar