BIDADARI CIKASUR
kita harus kembali melangkah,
menyusuri jalan setapak,
dan melewati berbagi jurang.
Wajahmu memucat bersama kabut sore,
keringatmu beradu dengan siraman hujan,
lapar dan hauspun menyatu dengan sapuan angin,
kita harus lagi memburu waktu.
Lelah mulai menyerang seiring datangnya gelap
kau duduk tanpa mengeluh diterpa dingin ,
kita habiskan malam dengan segelas kopi,
rasanya aku beruntung mendaki bersamamu
Paginya kau terbangun dengan rona segar,
tanpa hiasan make up dan aroma parfum,
ah, kau terlihat begitu anggun,
menyatu dengan kealamian sungai Kolbu,
Jika saja ada bidadari yang turun seketika,
akan kubisikan padanya,
bahwa kau masih lebih cantik,
dan bagiku kaulah bidadari di cikasur.
RP: Cikasur-Argopuro, Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar