surat cinta untuk sahabat |
"Laki-laki dan Perempuan diciptakan bukan untuk bersahabat tapi berpasangan atau sebatas kenalan. Jika itu terjadi, coba tanyakan barangkali ada cinta didalamnya"
SURAT CINTA UNTUK SAHABAT
Dear Sahabat,
Aku tak pernah memilih untuk bertemu denganmu, apa lagi
berharap bisa bersahabat kini. Aku juga sadar kita dari lapisan dunia yang
berbeda. Kita terlampauh jauh untuk sekedar jarak. Tapi ketahuilah bahwa takdir
kita berkata lain. Kita seperti diberikan terowongan gelap hingga tersadar
kalau kita keluar dipintu yang sama.
Hadirmu bukanlah sesuatu yang istimewah apa lagi berharga. Aku
sudah terbiasa dengan banyak kawan. Dalam hidup selama ini, aku tidak pernah merasa
kekurangan cinta, bahkan cinta dari seorang gadis. Aku banyak akrab dengan
gadis cantik yang penuh perhatian. Bagiku, kau salah satu dari mereka.
Awalnya aku sepakat, jika kisah persahabatan itu lebih indah
dari kisah percintaan. Akupun sepaham dengan kahlil Gibran kalau cinta tak
mengetuk di awal, maka jangan berharap cinta akan hadir dalam persahabatan yang
lama. Dan kaupun berkomitmen untuk tidak melebihkan persahabatan dengan cinta. Kesemua
itu semakin menguatkan kalau cinta tak akan hadir dalam persahabatan kita. Yang
akhirnya kita lupa, kalau cinta dapat mengetuk hati dari pintu mana saja.
Anggaplah kita tetap sepakat untuk tidak merubah cerita
yanga ada. Tapi, apalah dayaku jika tak membalas salam asmara? Maka itu,
meskipun tak lewat cara romantic ataupun kata puitis,aku ingin menyampaikan
segenap rasa dan sepenggal asa ku untukmu.
Kita diakrabkan begitu lama, menciptakan cerita berdua, dan
sering menghabiskan waktu bersama. kau sering memanja untuk ditemani, akupun
dengan tegas tak menolak. Kita membentuk dunia kita berdua. Banyak yang
mempertanyakan kedekatan kita, tapi kita menampik bahwa tak ada apa-apa dengan
kita. Hingga aku tersadar akan hadirnya seseorang yang ingin mengambilmu dan
kaupun mengulurkan tangan. Sejenak aku berpikir, apakah kurang perhatianku
selama ini. Bukankah kita sudah begitu nyaman? Ah, aku lupa kalau kalau juga
butuh status atau mungkin karna akunya yang tak peka.
Dalam diam aku merela, meskipun hatiku tak menganggap dia
ada. jika dengannya kau bahagia kenapa aku harus marah padamu? Aku punya apa
untuk mengganti kebahagianmu? Aku bukan yang berharga menantang keistimewaanya,
Aku ini siapa jika dibanding denganya? aku sehebat apa tuk bersanding denganmu?
Diperempatan jalan kau malah berbalik padaku, menggandeng
tanganku didepanya. Menghadirkan kembali kedekatan kita yang seolah tak kau
temukan denganya. Tapi apa kau sadar kau telah mencatatkan namaku di kisah
kalian, meskipun aku sadar akulah yang lebih dulu hadir. Apa kau tak tahu, kau
telah menanamkan benih kebencian diantara kami, menumbuhkan dendam yang
berpotensi konflik di antara kami? Ya, diantara kami yang mengagumi. Kami yang
tak pandai menempatkan etika dalam pergulatan hati. Kami yang kau butakan
dengan pesonamu. Dan aku, yang tak bisa menolak hadirmu.
Tapi kenapa kau hadir dengan air mata? Kenapa kau begitu
nyaman dengan caciannya? Apa kau bahagia dengan semua itu? Ketahuilah ada
tangis dihatiku manakalah melihat air matamu. Ada amarah didarahku mendengar
cacinnya terhadapmu. Ada gejolakku untuk kembali merangkulmu dengan
ketentraman. Tapi jika kau bahagia dengan semua itu, kumohon lepaskan
genggamanmu ditanganku.!
Sejauh apapun kita melangkah pergi, takdir selalu menuntun
kita untuk berjumpa. Untuk itu, Jika aku tak pernah peka terhadapmu, maafkanlah
dan jujurlah tentang semua rasamu padaku. Jika hanya status yang kau
kejar,berhentilah dan aku bisa memberikan lebih darinya. Jika memang hatimu mengharapkanku,
berbaliklah dengan ikhlas biar kusambut dirimu dengan tulus. Bawalah cintamu
padaku, biar kuhapus segala tangismu dan kubisikan betapa aku mencintaimu. Bersama
kita pecundangi mitos kahlil Gibran, kita katakana padanya bahwa generasi muda
kini membangun cinta dari persahabatan bukan terjatuh diawal perjumpaan. Kita ciptakan
cerita cinta kita untuk generasi selnjutnya.
Jika semua kebahagiaan itu bias kita dapatkan, kenapa kita
harus menghianati hati hanya dengan Logika salah yang disepakati????
AKU YANG MENUNGGUMU.