Organisasi bukanlah satu-satunya tempat
untuk belajar dan mengabdi, tapi melatih caranya belajar dan mengabdi secara
bersamaan dengan teori dan praktek.
(RDN)
Kurang lebih 3 tahun yang lalu,
ketika hendak menutup masa SMA, saya bertemu dengan seorang organisatoris
setingkat ketua umum IMM Kupang secara tidak sengaja. Lalu saya berdiskusi
banyak hal dengan beliau. Singkat cerita, dari hasil diskusi itu saya mengambil
kesimpulan bahwa, organisasi itu penting dan saya bertekad untuk belajar banyak
hal dari organisasi. Tekad itu saya aplikasikan dengan memasuki beberapa
organisasi Mahasiswa ditingkat semester awal. Benar, banyak yang saya dapatkan
dari berorganisasi, tapi justru itu juga yang membuat saya sadar bahwa ternyata
masih banyak hal yang belum saya pahami termaksud organisasi itu sendiri.
Kesan mendalam yang saya rasakan adalah organisasi itu bukan
tempat untuk menonjolkan keegoisan, tapi memupuk jiwa sosial. Bukan hanya
sekedar menciptakan ide-ide, tapi melihat dampak dari ide tersebut. Bukan hanya
sekedar apa yang didapatkan, tapi juga apa yang akan dilakukan. Bukan hanya
fokus pada hasil, tapi juga pada proses. Dan sebaliknya.
Dan disinilah, orgnasasi itu melatih
saya untuk menyeimbangkan beberapa hal di atas. Merubah paradigma berpikir,
merubah cara memahami sesuatu, merubah cara melakukan sesuatu dan merubah cara
meletakan sesuatu. Meskipun bukan seorang organisatoris yang tangguh, tpi
setidaknya saya merasa selangkah lebih maju dari cara-cara lama yang ada dalam
diri saya. Organisasi telah mengambil bagian penting dari diri saya dan
meninggalkan kesan yang sangat berarti untuk pribadi saya. Akhirnya, sedikit
banyak tujuan saya untuk berorganiasi telah saya dapatkan.
Saya coba berpikir dan merenung,
lalu untuk apa tujuan itu saya dapatkan?apakah untuk gagah-gagahan, atau sok
keren-kerenan sebagai mahasiswa???? Ternyata tidak seperti itu, tidak sesingkat
itu. Organisasi membuat saya berpikir untuk mendapatkan dan melakukan sesuatu
lagi. Dan tidak pernah membuat saya puas untuk satu hal, mencoba hal baru dan
lag-lagi mencoba. Yaitu aplikasi balik dari apa yang didapat. Ternyata, dibalik tujuan itu ada tujuan lagi,
dan dibalik itu masih ada tujuan lagi yang belum saya pahami. Saya semakin
dibikin tertantang dengan itu. Seakan sebuah fatamorgana yang tak berujung dan
tak berakhir.
Sekarang, saya duduk disemester 6
dan mungkin sebagian orang berpikir
alangkah lebih baik jika waktu sekarang digunakan untuk fokus pada
penyusunan proposal judul penelitian dan melupakan sebentar tentang organisasi.
Namun saya merasa tidak seperti itu, karna organisasi jualah yang akan melatih
saya untuk menyeimbangkan keduanya dan tentunya pada waktu saya serahkan
jawaban alamiahnya. Saya hanya berharap, semoga tujuan saya dapat tercapai dan doa
saya dijammah oleh Allah SWT. Amiin.....