Jumat, 02 Januari 2015

Aku Berlalu

aku datang bersama malam,
dalam gelap aku menyamar,
biarkan saja sunyi mencumbuiku,
dan sepi menelanjangiku,

aku terdampar bersama ombak,
dalam dingin yang berhembus,
biarkan saja garam menyiramku,
dan asin menyetubuhiku,

aku hadir bersama kesendirian,
dalam kesepian aku tersadar,
biarkan saja mereka memanggil,
dan aku kian berlalu,

RP: Makassar, januari 2015

Selasa, 30 Desember 2014

Tak Bisakah...

tak bisakah kau menunggu,
hingga hujan diakhir desember,
seperti waktu yang tak lelah,
melewati kemarau panjang,


tak bisakah kau bersabar,
hingga aku menghabiskan mimpi,
seperti usaha yang berpeluh,
hingga kau menemui harapan,


tak bisakah kau berhenti,
mengeluh dengan setengah harap,
seperti keyakinan yang kita semai,
menerjang lusinan musim,

tak bisakah kau berbahagia,
dengan setipis kesetiaanmu,
seperti setulus keikhlasan,
menahan rindu yang kian membeku,

RP: Makassar, desember 2014

Selasa, 16 September 2014

PIKNIK PAJARNA 2014

Persatuan Pelajar Pemana (PAJARNA) usai menggelar Musyawarah Besar (MUBES) II di Pemana, Flores, NTT, panitia Pelaksana mengadakan piknik bersama seluruh anggota di Pulau Pemana Kecil. Berikut beberapa gambar yang sempat didokumentasikan, Ahad (3 Agustus 2014).

 

(sawal, andi, Iksan, Rudini, Rei, Desi, Diman)
(Andi, Diman, Iksan, Desi, Rusman, Ramli)

(Rudini, Tanty, Mina)

(Desi, Iksan, Andin

(Desi, Evi, Iksan, Ermy)


PUISI: BUIH-BUIH KESETIAAN

BUIH   KESETIAAN

Dalam Usia yang terbatas
Kematian adalah pintu keabadian
Cinta adalah harapan dan kenangan
Sedang rindu itu hamparan yang tertinggal,

Pada hati yang tak bertuan
Kita mengikatkan diri
Pada kata yang tak berjanji
Kita menyimpan asa

Haruskah ada sepenggal jujur
Jika lidah tak saling percaya
Pada rasa yang terpenggal
kita bersua tuk saling menghianati

Bukan lagi siapa yang salah
Lantaran buih kesetiaan mencair
Dan mengalir menuju muaranya
Yang berada dilautan egoisme

Kita akan berjumpa didepan pintu keabadian
Dalam batas jumlah usia kita
Disana kita akan disadarkan
Bahwa Cinta adalah buih kesetian.

by: Rdn
for: Pada hati yang berpaling
(Makassar, 2 oktober 2012)

Sabtu, 28 Juni 2014

Puisi (Aku Dan Mereka)

"AKU DAN MEREKA"
Aku tak berhenti berpikir,
kapan aku memilih jalan ini,
yang pastinya aku ingin berjalan
hingga batas sejauh-jauhnya....
hidup telah aku jalani
dan pilihan telah aku putuskan,
tidak peduli yang lain mencemooh,
aku hanya takut tekadku luntur...
aku tak mau hanya jadi penonton,
melihat mereka menggali sumur ilmu,
menyaksikan mereka mendaki bukit pengalaman,
dan mengagumi mereka berdiri dipuncak kehebatan
untuk itu aku putuskan untuk turut serta,
merobek cakrawala kebodohan,
membantai segala macam ketertinggalan,
dan mengubur semua hayalan konyol,
aku ingin menjadi bagian dari mereka yang hebat,
dan akan berbuat sampai diujung kekuatanku,
aku ingin menjadi bagian dari sejarah mereka,
dan mencatatkan kisah hingga diakhir kertasku...
Makassar, 16 mei 2014
(RDN)

Puisi (Maukah Kau Denganku)

"MAUKAH KAU DENGANKU"
Hari ini, aku mendengar kembali,
Suara-suara halus yg bersemangat,
Yang berbicara tentang pergerakan,
Yang bercita-cita tentang perubahan.
Aku kenal mereka tanpa apa-apa.
Namun mau berperang melawan takdir,
Aku tahu mereka hanya berbekal semangat,
Namun siap tuk menuliskan sejarah,
Kawan,
Kuberikan padamu segalahku,
Dan maukah kau menjabat tanganku?
Bersama hingga di batas jalan ini...
Makassar, 18 juni 2014
(RDN; Pesan dari Soe Hoek Gie)
S

Puisi (Kita Dan Dimensi Waktu)

"KITA DAN DIMENSI WAKTU"
Di tepi pelabuhan tua itu,
Kau berdiri lambaikan tangan,
Pahamku, itu bukan ucapan selamat tinggal.
Tapi pertanda akan ada perjumpaan lagi,
Dan kapal, dengan sombongnya pergi menjauh.
Tahun memperjalankan waktu kita,
Kau larut dalam cita-citamu,
Dan aku hanyut dalam mimpiku,
Disana tak ada lintasan perjumpaan,
Namun pertanda alam tak bisa menghianati dirinya....
Dalam dimensi dunia yg berbeda,
Kita didekatkan tanpa pengenal,
Malu aku menyapa, namun naluri priaku mengingkarinya
Dan jika nanti kau memanggil sapaanku,
Aku akan bilang, terimakasih Tuhan,
Dia masih menyimpan kartu namaku...
Makassar, 23 juni 2014
(RDN)