Selasa, 30 Desember 2014

Tak Bisakah...

tak bisakah kau menunggu,
hingga hujan diakhir desember,
seperti waktu yang tak lelah,
melewati kemarau panjang,


tak bisakah kau bersabar,
hingga aku menghabiskan mimpi,
seperti usaha yang berpeluh,
hingga kau menemui harapan,


tak bisakah kau berhenti,
mengeluh dengan setengah harap,
seperti keyakinan yang kita semai,
menerjang lusinan musim,

tak bisakah kau berbahagia,
dengan setipis kesetiaanmu,
seperti setulus keikhlasan,
menahan rindu yang kian membeku,

RP: Makassar, desember 2014

Selasa, 16 September 2014

PIKNIK PAJARNA 2014

Persatuan Pelajar Pemana (PAJARNA) usai menggelar Musyawarah Besar (MUBES) II di Pemana, Flores, NTT, panitia Pelaksana mengadakan piknik bersama seluruh anggota di Pulau Pemana Kecil. Berikut beberapa gambar yang sempat didokumentasikan, Ahad (3 Agustus 2014).

 

(sawal, andi, Iksan, Rudini, Rei, Desi, Diman)
(Andi, Diman, Iksan, Desi, Rusman, Ramli)

(Rudini, Tanty, Mina)

(Desi, Iksan, Andin

(Desi, Evi, Iksan, Ermy)


PUISI: BUIH-BUIH KESETIAAN

BUIH   KESETIAAN

Dalam Usia yang terbatas
Kematian adalah pintu keabadian
Cinta adalah harapan dan kenangan
Sedang rindu itu hamparan yang tertinggal,

Pada hati yang tak bertuan
Kita mengikatkan diri
Pada kata yang tak berjanji
Kita menyimpan asa

Haruskah ada sepenggal jujur
Jika lidah tak saling percaya
Pada rasa yang terpenggal
kita bersua tuk saling menghianati

Bukan lagi siapa yang salah
Lantaran buih kesetiaan mencair
Dan mengalir menuju muaranya
Yang berada dilautan egoisme

Kita akan berjumpa didepan pintu keabadian
Dalam batas jumlah usia kita
Disana kita akan disadarkan
Bahwa Cinta adalah buih kesetian.

by: Rdn
for: Pada hati yang berpaling
(Makassar, 2 oktober 2012)

Sabtu, 28 Juni 2014

Puisi (Aku Dan Mereka)

"AKU DAN MEREKA"
Aku tak berhenti berpikir,
kapan aku memilih jalan ini,
yang pastinya aku ingin berjalan
hingga batas sejauh-jauhnya....
hidup telah aku jalani
dan pilihan telah aku putuskan,
tidak peduli yang lain mencemooh,
aku hanya takut tekadku luntur...
aku tak mau hanya jadi penonton,
melihat mereka menggali sumur ilmu,
menyaksikan mereka mendaki bukit pengalaman,
dan mengagumi mereka berdiri dipuncak kehebatan
untuk itu aku putuskan untuk turut serta,
merobek cakrawala kebodohan,
membantai segala macam ketertinggalan,
dan mengubur semua hayalan konyol,
aku ingin menjadi bagian dari mereka yang hebat,
dan akan berbuat sampai diujung kekuatanku,
aku ingin menjadi bagian dari sejarah mereka,
dan mencatatkan kisah hingga diakhir kertasku...
Makassar, 16 mei 2014
(RDN)

Puisi (Maukah Kau Denganku)

"MAUKAH KAU DENGANKU"
Hari ini, aku mendengar kembali,
Suara-suara halus yg bersemangat,
Yang berbicara tentang pergerakan,
Yang bercita-cita tentang perubahan.
Aku kenal mereka tanpa apa-apa.
Namun mau berperang melawan takdir,
Aku tahu mereka hanya berbekal semangat,
Namun siap tuk menuliskan sejarah,
Kawan,
Kuberikan padamu segalahku,
Dan maukah kau menjabat tanganku?
Bersama hingga di batas jalan ini...
Makassar, 18 juni 2014
(RDN; Pesan dari Soe Hoek Gie)
S

Puisi (Kita Dan Dimensi Waktu)

"KITA DAN DIMENSI WAKTU"
Di tepi pelabuhan tua itu,
Kau berdiri lambaikan tangan,
Pahamku, itu bukan ucapan selamat tinggal.
Tapi pertanda akan ada perjumpaan lagi,
Dan kapal, dengan sombongnya pergi menjauh.
Tahun memperjalankan waktu kita,
Kau larut dalam cita-citamu,
Dan aku hanyut dalam mimpiku,
Disana tak ada lintasan perjumpaan,
Namun pertanda alam tak bisa menghianati dirinya....
Dalam dimensi dunia yg berbeda,
Kita didekatkan tanpa pengenal,
Malu aku menyapa, namun naluri priaku mengingkarinya
Dan jika nanti kau memanggil sapaanku,
Aku akan bilang, terimakasih Tuhan,
Dia masih menyimpan kartu namaku...
Makassar, 23 juni 2014
(RDN)

Selasa, 07 Januari 2014

FLORES, KEUNIKAN YANG TERLUPAKAN

FLORES, dimana itu?
itulah sepenggal tanya yang saya dapatkan dari teman-teman seangkatan disaat awal kuliah.

      Mungkin kalimat diatas pernah juga didapatkan dari saudara-saudara se-Flores yang berada ditanah rantau. pengalaman diatas membuatku harus lebih berani memperkenalkan Flores kepada yang lain. Dari hasil pencarian dan bacaan beberpa literatur (tidak banyak) tentang Flores, maka inilah sepenggal tulisan yang bisa saya bagikan tentang Flores...

     Flores adalah nama sebuah pulau dibagian Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan luas sekitar 14.300 kilometer persegi. Nama pulau Flores berasal dari bahasa Portugis ''Copa de Flores'' yang artinya tanjung bunga. Nama ini diperkenalkan secara resmi oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Hendrik Brouwer pada tahun 1636. Nama asli Flores adala Nusa Nipa yang berarti Pulau Ular.


     Sepintas, mungkin Flores tidak menonjol seperti daerah-daerah lain di republik ini. Namun sejatinya, pulau ini menyimpan banyak keunikan. Flores menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Sejumlah gunung berapi aktif yang ada membuat tanah di flores cukup subur untuk lahan pertanian. Sedangkan komoditi bahari masih banyak menjajikan kehidupan dibentangan laut flores. Hamparan padang sabana di bagian utara sangat potensial untuk kelangsungan peternakan.

     Keindahan alam di Flores-pun sangat menggiurkan. Danau Tiga Warna di kawah gunung Kelimutu merupakan anugrah tiada dua. lembah pegunungan di Ruteng menghadirkan pemandangan alam yang mempesona. Taman Nasional di pulau Komodo adalah warisan keajaiban dunia. hamparan pantai pasir putih dibagian utara Maumere cukup menarik mata. Belum lagi keindahan bawah laut di barat dan timur Pulau Flores sangat menarik untuk diselami. tidak heran jika kita menemui banyak wisatawan asing di Flores. 


    Banyaknya suku bangsa di Flores menghadirkan kebudayaan yang beragam. Kolaborasi suku Melayu, Melanesia dan Portugis mempertontonkan perpaduan kebudayaan yang unik. keberagaman karya seni dan budaya dapat tercermin dari banyaknya alat musik dan tradisi upacara adat. salah satu kekayaan budaya Flores terlihat dari beraneka pola tenun ikat yang kini mulai dilirik dunia mode.

     Namun, dibalik keunikannya, pulau Flores masih senantiasa tenggelam dalam ketertinggalannya. Manggarai yang terkenal sebagai Lumbung Padi NTT masih tidak bisa menutupi kelaparan di Flores. Bentangan padang Sabana di Nagakeo dan Ngada belum cukup untuk menghidupi ternak penduduk. Kelimpahan hasil perikanan yang di Ekspor hingga ke Jepang belum bisa mendobrak ekonomi Maumere. Keindahan alam Flores masih mentupi kisah indah masyarakatnya. kekayaan karya seni dan budaya masih kalah dengan hasil luar yang dikagumi para pemuda Flores. Sejarah perjuangan Soekarno di Ende masih menenggelamkan moral dan derajat penghuninya. Kisah heroik dalam perang saudara di Larantuka mempertontonkan jalinan persaudaraan rapuh. belum lagi jejak pendidikan yang selalu diurutan terbawah negri ini semakin memperparah ketertinggalan Flores.

     ya, inilah Flores, yang terasing dalam modernisasi. Semoga pulau ini bisa bangkit dan menatap masa depan baru. Semoga dengan Hadirnya Intelektual mudah mampu menjawab kebuntuan di Flores, menjaga harta arkeologi manusi purba (Homo Florosiensis) di Liang Bua, membawa Flores ke dunia seperti kepopuleran Komodo. akhirnya tidak terdengar kagi kemiskinan, kelaparan dan keobodohan di tanah teranugrah ini.

(RDN, 2014)